Jumat, 26 Juni 2009

Perpisahan dengan temen2 Halaqahku

Jum’at 26 juni….
Perpisahan dengan temen-temen Halaqah…
Tak terperikan rasanya, belum apa-apa sudah bercucuran airmataku…
Dasar cengeng, (gumamku, meledek diri sendiri)
Seperti biasanya yang nangis Cuma aku,
Mau perpisahan dengan guru2, dengan ikhwah laut maupun dengan temen-temen Halaqahku, selalu saja aku yang nangis sendiri.
Yo wislah…(emang kamu mau ditangisi toh? Tanyaku dalam hati)
Acara pertama tilawah, kemudian taujih, setelah itu kesan dan pesan…seperti acara perpisahan pada umumnya.
Kata murobbiku, baginya tidak ada perpisahan, yang ada hanya pindah tempat.
Karena sesungguhnya, kita masih dipersatukan dalam Aqidah, dalam ukhuwah islamiyah, dalam misi da’wah dan dalam jama’ah.
Jadi dimanapun kita berada kita akan tetap bersama, saling menguatkan.
Jangan lupakan aku ya…

Perpisahan dengan ikhwah laut

Tanggal 26 Juni…
Perpisahan dengan Ikhwah kelautan.
Setelah Menarik sesak di dada,
Dan Menahan tetes airmata,
Akhirnya satu per satu kata – kata keluar dari lisanku:
Jazakumullah khairan katsiro atas semua kebaikannya selama ini, cintanya, ukhuwahnya dan semua bantuannya.
Afwan jiddan atas segala kesalahan yang pernah saya lakukan, baik yang disengaja ataupun tidak. Karena maaf dari kalian InsyaAllah meringankan hisabku kelak di Yaumul akhir.
Saling mendo’akan ya…Semoga Allah memberi kesempatan untuk kita bertemu lagi.
Tapi ada yang membuat saya semakin bersedih…
Pada saat saya pamitan dengan bercucuran air mata, Mereka tertawa bahagia …
LOVE YOU COZ ALLAH saudaraku, saya yakin sejarah cinta kita di medan da’wah akan membuat semua penduduk bumi iri karenanya.
Karena Rasulullah bersabda : Salah satu ciri orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah kelak di yaumul akhir adalah: Orang yang bertemu dan berpisah karena Allah.
Semoga ukhuwah kita akan abadi selamanya….

Perpisahan dengan guru2

Tanggal 24 Juni…
Perpisahan dengan Guru-guru Arridho
Semuanya tampak tenang
Hanya aku yang bercucuran airmata…(sebelum bicara di depan)
Setelah puas aku menangis di saung,
Selepas sholat ashar aku beranikan untuk mengucapkan sekapur sirih salam perpisahan, dihadapan semua guru.
Satu persatu kata-kata keluar dari lisanku,
Mulai dari permintaan maaf, hingga rasa terima kasihku dan permohonan Do’a tentunya.
Alhamdulillah…, ada perasaan lega…karena?
1. Aku sudah minta maaf ke semua guru yang datang.
2. Aku sudah berani menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk hidupku
Meskipun awalnya berat, tapi Alhamdulillah setelah istikharah Allah memberi kemantapan Hati dan keberanian.
Harapku semoga Arridho lebih baik selepas kepergianku, dan semoga murid-muridku bertambah kreatif, mandiri dan tetep semangat !

perpisahan dengan Murid2ku


Tanggal 17 Juni…
Berat sekali untuk berangkat ke sekolah,
Satu hari lagi aku akan berpisah dengan murid-muridku,
Mereka akan liburan panjang akhir semester,
Dan aku? Aku tetap dengan kesedihanku, perasaan bersalahku, serta rasa sesak di dada.
Sebentar lagi akan ku lalui hari tanpa mereka, di sebuah sudut desa di kota rembang.
Ku hadapi hari ini, tanggal 17 juni…dengan tanpa rencana,
Sesampainya di sekolah anak-anak protes karena aku datang terlambat.
Sambil minta maaf, aku tebus kesalahanku dengan mengajak mereka jalan-jalan, kemanapun yang mereka mau.
Akhirnya mereka usul ke Sungai,
Oke! Bu Guru ngikut, Sungai apa? (kataku)
Kali Batu bu, Kali Batu (Jawab Barir)
Tapi jauh bu, kurang lebih 2km…(kata Ayu)
Waduh? Wah mereka tidak tau kalau bu gurunya Alergi jalan kaki (Gaya banget ya?)
Tapi memang bener setia habis jalan jauh, selalu ada yang trouble dengan kesehatanku.
Gak masalah, seklai kali (pikirku) Karena niatku memang membahagiakan murid2ku sekaligus menebus rasa bersalahku.
Akhirnya ku tanyakan pada yang lainnya: Gimana, kuat gak?
Semuanya menjawab: Gak papa bu, kan kita belum pernah ke sana.
Baiklah kalau begitu.
Setelah mempersiapkan perbekalan seadanya,
Aku dan murid-muridku berangkat.
Sepanjang perjalanan, ada saja yang mereka ceritakan dan obrolkan.
Mulai dari film kartun, kebiasaan liburan mereka, hingga budaya orang Bukit KENCANA.
Akhirnya setelah berjalan lumayan jauh sekali kami menemukan sebuah sawah.
Kami Foto-Foto sebentar dengan Ibu- ibu petani.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi.
Akhirnya di ujung persawahan ada bukit dan lembah menurun…
Nah, di bawah lembah itulah ada Sungai yang cukup Luas dengan bebatuannya dan arusnya yang deras.
Rasanya ehmmmm, rasa lelah kami terbayarkan sudah.
Anak-anak berenang sepuasnya (seperti orang yang gak pernah lihat sungai).
Aku sebagai tukang fotonya.
Melihat mereka begitu riang dan gembira, ada perasaan lega yang tak terlukiskan dihati ini.
Setelah satu jam setengah berenang, kami pulang …
Panjangnya perjalanan meringankan baju kami…
Jadi meskipun anak-anak gak bawa baju ganti, gak papa,kan bajunya tetap kering dan bersih…(Hee3x Jorkie banget?)

Minggu, 21 Juni 2009

Menyempurnakan

Hari itu adalah hari yang tanpa beban bagiku.
Selepas seharian berkeliaran di hiruk pikuk aktivitas ,
Alhamdulillah aku diberi kesempatan untuk merebahkan badanku sejenak,
Setelah hembusan nafas ke sekian, mataku mulai terpejam…
Belum sempat mimpi menghantarkanku…eh,tiba-tiba ada sms dari teman karibku
Yang berbunyi:
“Jangan pernah kita mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai,
Tapi bagaimana kita belajar untuk mencintai seseorang dengan cara yang sempurna,
Janganlah mencintai seseorang karena kesempurnaannya, tapi buat dia sempurna karena kita mencintainya.”
What? Maksudnya?tanyaku dengan mengernyitkan dahi,tanda aku mumet.
Aku baca berulang-ulang sms itu, aku mencoba memahami maksud yang ingin disampaikan, tapi memang dasar aku lagi gak pengen mikir yang berat-berat,
ya… sudah,
Meskipun ku baca berulang-ulang,
tetep saja gak nyambung maksud smsnya….
Setelah ada orang yang bertanya padaku: kok belum nikah2 toh nduk?
Aku baru ngeh dengan sms itu, mungkin menurut temenku:
“Aku dianggap mencari seseorang yang sempurna”.
Aku mbatin dalam hati: “Yang gak sempurna saja susah dicari, apalagi yang sempurna”?
Aneh – aneh saja nih orang.
Tapi gak papa, paling gak itu adalah warning buatku agar jangan terlalu perfeksionis.

Sabtu, 13 Juni 2009

Tanpa Judul

Pagi ini,

Aku sulit berbagi

Susah mau ngomong apa?

Habis jadi bodyguard, sampai jam 3 pagi...

padal jam biologisku hanya sampai jam 9 malam.

Senin, 08 Juni 2009

Just for 3A


Kurang lebih 19 hari lagi, aku akan meninggalkan anak-anak 3A.
Entah kenapa aku menjadi sangat sedih, akibatnya...kesedihanku itu membuatku sangat sensitif, yang harus aku kontrol dengan memperbanyak tilawah dan sholat sunnah, supaya tidak lebih berbahaya lagi akibatnya.
Sejak menyadari bahwa kebersamaanku bersama anak 3A tinggal sebentar lagi, maka tiba-tiba perasaan bersalah itu datang, aku merasa belum memberi yang terbaik untuk mereka selama 2 tahun ini. Sehingga dalam waktu kurang lebih 2 bulan setelah mantap keputusan yang sebelumnya tak pernah terbesit di pikiranku itu, kemudian aku ambil, maka aku berniat ingin menebus semua kesalahanku pada 3A yang selama ini aku nomer sekiankan dari pengabdianku pada pekerjaanku. Yang paling fatal adalah caraku menebus kesalahanku itu ternyata tidak sepenuhnya benar, alih-alih ingin menebus kesalahan yang ada justru membuat kesalahan kedua. Karena apa yang ada di kepalaku aku paksakan ke mereka, karena aku ingin :"mereka menjadi seperti apa yang aku inginkan", ini adalah sebuah kesalahan...alhamdulillah aku segera menyadarinya, bahwa mereka adalah amanah untukku dari Rabb ku.
Ku tarik nafas dalam-dalam hanya untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja, seenggaknya aku masih waras secara lahir dan batin... setelah aku menyadari bahwa mereka adalah amanah untukku sekaligus sebagai ladang amal dan bagian dari pengabdianku, maka aku sedikit demi sedikit merubah caraku untuk membuat mereka lebih baik, entahlah mungkin seiring kepasrahanku pada Allah, tiba anak-anak itu begitu tampak manis, mandiri, dan lebih bertanggung jawab.
Seandainya kalian tahu bahwa aku mencintai kalian, sebenernya aku ingin menemani kalian sampai kelas 6, aku ingin melihat kalian tumbuh dan dewasa. Luv u coz Allah and please forgive me....

Sabtu, 06 Juni 2009

Sebuah Nama

Siapa sangka namamu kan tertulis di sini,
dilembaran sajak kehidupan yang aku rangkai dari Rabb-Q
engkau kah anugerah itu?
Dari balik ilalang yang sukar tumbuh
Ketembus bayangmu
Walau mengudaraku ke langit Pantura
Hanya demi satu cita dan cinta yang Mulia
yakni menjadi seorang Istri dan Ibu yang salechah.....

Menjadi Pemaaf

"Jadilah engkau Pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh" (Al-A'raaf:199)

Pemaaf dan lapang dada adalah kewajiban manusia unggul dan berjiwa besar terhadap manusia berjiwa lemah dan labil.
Berbagai macam tribulasi dan gangguan yang dihadapi oleh Nabi SAW dalam mengajak umat manusia menyembah Allah SWT. Namun tak pernah terbesit dibenak beliau sedikitpun rasa dendam, bahkan terhadap orang-orang yang akan membunuhnya sekalipun. Yang terjadi Beliau selalu memaafkan siapapun yang pernah menyakiti dirinya dengan ucapan dan perbuatan. Akhlaq inilah yang membawa kesuksesan pada da'wah Rasulullah SAW sehingga seluruh jagad raya disinari oleh cahaya Islam.
Kemuliaan Sifat Pemaaf:
  1. Amru ILLAHI: Perinta Allah, setiap perintah Allah pasti membawa kemuliaan.
  2. Sifat Mulia Rasulullah SAW
  3. Orang pemaaf akan mendapatkan maghfirah dari Allah "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapangdada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. An Nuur :22)
  4. Akan Mendapatkan mahabbah (cinta) dari Allah dan Makhluk Nya."Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuta kebajikan" (Qs. Ali Imran : 134)
  5. Pemaaf itu ciri otang yang bertaqwa "...dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada taqwa" (Al Baqarah :234